Menjalin sebuah hubungan asmara tidak sesederhana mencintai. Mencintai adalah pekerjaan personal, sedangkan menjalin hubungan asmara adalah bentuk kerja tim. Sebagaimana yang bisa dibayangkan, pekerjaan personal bisa lebih bebas untuk dilakukan sesuai kehendak pribadi, sedangkan pekerjaan yang melibatkan orang lain tidak bisa dikerjakan dengan menuruti kemauan pribadi secara penuh. Ada pertimbangan dan kesepakatan di dalamnya untuk membentuk sebuah hubungan yang baik.

    Konsep tersebut juga berlaku dalam hubungan asmara. Ada banyak hal di dalamnya yang perlu dipertimbangkan untuk menjalin sebuah hubungan. Tak hanya soal rasa cinta, pertimbangan lainnya seperti kesamaan visi misi, sikap dan latar belakang pasangan pun bisa saja jadi pertimbangan. Untuk mempertimbangkannya, kita perlu mengetahui sejauh mana toleransi yang dapat kita berikan terhadap setiap aspek tersebut. Pun kita perlu mengetahui dengan betul, hubungan seperti apa yang kita inginkan agar bisa menentukan dengan siapa kita siap menjalin hubungan. Meski tak dapat dipungkiri juga, bahwa setiap aspek yang kita perhitungkan bisa saja tidak berlaku jika sudah terkalahkan oleh rasa cinta yang begitu besar.

    Cinta bisa melahirkan toleransi. Bahkan hal besar yang tidak kita inginkan dalam hubungan bisa kita toleransi di saat kita telah melebur dengan perasaan bernama cinta. Meskipun begitu, tetap saja kita tidak bisa menjalin hubungan seperti yang kita inginkan hanya karena kita memiliki cinta dan kemauan yang besar. Selain mempertimbangkan toleransi pribadi, ada toleransi orang lain yang juga perlu dipertimbangkan. Sebuah hubungan bisa terjalin jika keduanya sama-sama sepakat, sama-sama ingin menjalani dan menerima resiko hubungan tersebut.

   M enjalin sebuah hubungan asmara tidak sesederhana mencintai. Mencintai adalah pekerjaan personal, sedangkan menjalin hubungan asmara ada...



Membangun 3 kebiasaan untuk tujuan jangka panjang ----- Mengapa kebiasaan perlu dibangun? Kebiasaan adalah faktor penting yang dapat mempengaruhi nasib kita di masa depan. Tujuan dapat kita capai jika kita memulainya dengan merubah kebiasaan. Dengan merubah kebiasaan, kita bisa merubah hidup. Sebagaimana kata pepatah,

“Taburlah gagasan, tuailah perbuatan; taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan; taburlah kebiasaan, tuailah karakter; taburlah karakter, tuailah nasib.” – The 7 Habits of Highly Effective People by Stephen R. Covey

Ada kebiasaan yang secara tidak sadar telah kita bangun, ada pula kebiasaan yang perlu kita bangun secara sadar. Biasanya, kebiasaan yang secara sadar kita bangun adalah kebiasaan yang kita anggap baik dan biasanya ada tujuan yang ingin dicapai selanjutnya melalui kebiasaan tersebut. Nah, kali ini saya ingin membagikan kebiasaan yang berusaha saya bangun akhir-akhir ini. Bagi saya, kebiasaan-kebiasaan ini adalah baik untuk dibangun dan sesuai dengan apa yang ingin saya capai di kemudian hari. Yuk, simak!

  1. Membagi pos keuangan dan mencatat pengeluaran.

Hal yang membuat saya tersadar bahwa mengelola keuangan penting untuk dilakukan yaitu setelah saya seringkali merasa tidak sadar kemana perginya uang-uang yang saya punya dan kenapa habis secepat itu? (LOL) tentunya bukan maksud untuk mengatakan bahwa uang saya hilang tiba-tiba dicuri orang, tapi lebih tepatnya saya bertanya-tanya kemana alur pengeluaran uang ini pergi. Faktor lainnya adalah karena saya memiliki tujuan yang ingin dicapai dari segi keuangan, dimana untuk mencapai tujuan tersebut saya perlu menyisihkan uang sedikit demi sedikit dari jauh-jauh hari. Untuk mengetahui berapa banyak uang yang perlu dan mampu saya sisihkan, saya perlu tahu berapa banyak kebutuhan saya terlebih dahulu, sehingga dari situlah saya mulai membagi pos keuangan dan mencatat pengeluaran agar bisa mengontrol alur keluar masuk keuangan.

Dalam membagi pos keuangan, saya membagi uang yang saya miliki menjadi 4 kategori, yaitu kebutuhan, hiburan, sosial dan simpanan. Setiap kategori memiliki persentase tersendiri mana yang lebih banyak dan lebih sedikit, disesuaikan dengan kebutuhan saat itu. Kategori kebutuhan artinya uang yang saya sisihkan dalam kategori ini dikhususkan untuk pengeluaran kebutuhan setiap bulan. Kategori hiburan adalah uang yang saya sisihkan untuk pengeluaran yang saya inginkan (misalnya jajanan, baju dll). Kategori sosial adalah uang yang saya sisihkan untuk berbagi. Lalu, kategori simpanan adalah uang yang saya sisihkan untuk ditabung. Biasanya, saya mencatat pembagian keuangan per kategori ini di notes handphone untuk alasan efisiensi.



Sedangkan dalam pencatatan pengeluaran, saya mencatatnya menggunakan bantuan aplikasi Catatan Keuangan. Pada aplikasi tersebut saya mencatat setiap pengeluaran sekecil apapun dan digolongkan berdasarkan kategori keuangan yang telah saya buat. Dengan membagi dan mencatat pengeluaran per kategori, saya jadi lebih mudah mengetahui berapa banyak sisa uang dari masing-masing kategori. Tentu hal ini menjadi alarm yang dapat mengingatkan berapa uang yang tersisa untuk saya bersenang-senang dengan uang yang saya miliki serta berapa uang yang tersisa untuk membeli kebutuhan di bulan ini, dsb.

Mungkin jika dibayangkan terlihat sedikit rumit, tapi sebenarnya sangat mudah untuk dilakukan. Saya bisa menjelaskan step by step dalam membagi pos keuangan serta tutorial mencatat pengeluaran di aplikasi ini lebih detail. Jika kalian mau, bisa request di kolom komentar yaah!

    2.   Rutin berolahraga.

Kebiasaan berolahraga mulai saya bangun setelah saya menyadari manfaat-manfaat dan pentingnya berolahraga, utamanya untuk kesehatan. Selain itu, juga berawal dari mengetahui adanya jenis olahraga yang bisa dilakukan di rumah, yang biasa disebut dengan Work out. Dimulai dari coba-coba, hingga akhirnya benar-benar merasakan efek kebermanfaatan dari work out terhadap kualitas tidur membuat saya semakin ingin untuk rutin berolahraga. Oleh karena saya memiliki suatu tujuan dimana cara untuk mencapainya adalah dengan berolahraga, maka saya mulai meruntinkan diri untuk work out setiap hari walaupun dalam waktu yang tidak lama. Waktu yang saya gunakan untuk work out hanyalah 6 menit dan 3 menit pemanasan sebelum memulai. Prinsip awal yang saya bangun adalah membuatnya menjadi rutinitas dengan melakukannya sedikit demi sedikit. Saya menonton kanal Youtube SKWAD Fitness sebagai panduan dalam melakukan work out.



            3.      Mengurangi makanan berminyak.

Berawal dari menyadari bahwa saya termasuk kategori orang yang skinny fat alias kurus tapi penuh lemak (buncit wkwk), saya mulai mencari tahu penyebab dan apa yang harus dilakukan. Ternyata, konsumsi makanan berminyak adalah satu satu penyebab terbesarnya. Oleh karena itu, saya mulai mencoba mengurangi konsumsi makanan berminyak dalam sehari-hari dan mengimbanginya dengan olahraga. Untuk mendukung challenge ini, saya mengikuti resep memasak makanan yang tidak banyak mengandung minyak dari kanal Youtube Elaine Hanafi. Memang tidak 100% tanpa minyak, tapi setidaknya mengurangi.



          Membangun kebiasaan tentu tidak mudah. Sangat wajar jika di waktu tertentu kita tidak memiliki semangat untuk melakukan kegiatan yang ingin kita biasakan tersebut. Saya pun sering mengalaminya. Akan tetapi, yang terpenting adalah kemauan untuk terus mencobanya kembali walaupun sesekali semangat itu surut.

Gimana? Tertarik untuk ikut mencobanya juga?

Jika kalian punya kebiasaan baik yang sedang atau ingin dibangun, yuk coba share ceritanya di kolom komentar :)

Membangun 3 kebiasaan untuk tujuan jangka panjang  ----- Mengapa kebiasaan perlu dibangun? Kebiasaan adalah faktor penting yang dapat mempen...

Cover Buku Hilang: Sebuah Kekalahan Tanpa Pemenang


[Review Buku] Hilang: Sebuah Kekalahan Tanpa Pemenang karya Nawang Nidlo Titisari --- Merupakan sebuah buku yang berisikan kumpulan sajak-sajak panjang. Awalnya aku mengira buku ini adalah novel yang menceritakan peristiwa kehilangan, ternyata di dalamnya berisikan tulisan-tulisan curahan hati yang dikemas dengan kata-kata yang indah, bijak dan berirama. Dengan tema yang masih sesuai dengan bayangan awal, yaitu kehilangan.

Meskipun bukan sebuah novel, tapi buku ini tetap menuturkan proses kehilangan secara runtut. Melalui sajak-sajaknya, Nawang menuliskan curahan hati seorang perempuan yang tersiksa sebab ditinggal pergi kekasihnya secara tiba-tiba tanpa penjelasan, hingga pada akhirnya sampai pada tahap mulai merelakan.

Pada bagian kata pengantar, Ia menyatakan buku ini sebagai pengiring air mata dan teman berbagi bagi orang-orang yang sedang kehilangan. Ia mengajak pembaca untuk kembali memutar kenangan lama, hingga menemukan cara untuk melupakannya. Kutipan pengantar yang mengena dari buku ini antara lain,

“Mengeringkan air mata dan menahannnya untuk tak jatuh lagi setiap kali kau mengingatnya, memang tak semudah mencari hal yang jenaka lalu berpura-pura tertawa. Tapi dari situlah kita akhirnya belajar menerima. Bahwa ada cerita yang berjalan dan terhenti tanpa perlu persetujuanmu. Ada kebahagiaan-kebahagiaan yang punya batas waktu.”

Dan benar seperti yang dikatakan oleh Nawang, buku ini memang cocok sekali untuk menemani orang-orang yang sedang mengalami peristiwa kehilangan. Kata-kata yang dituliskan melalui sajak-sajaknya sangat mampu mewakili suara kehilangan banyak orang. Bagiku, setiap kata yang Ia tuliskan begitu jujur, lugas dan tidak membosankan.

Di bagian awal halaman, buku ini menuturkan sajak yang menggambarkan perasaan pasrah pada kekasihnya yang mulai berubah. Lalu, sajak-sajak tersebut perlahan menggambarkan kesedihan dan kekecewaan yang dirasakan saat tahu bahwa Ia benar-benar ditinggalkan. Nawang menggambarkan perasaan-perasaan tersebut dengan cara yang beragam. Kadang melalui perumpamaan, pernyataan yang lugas, kadang juga diselipkan potongan kenangan. Namun, untuk orang-orang yang tidak sedang mengalami patah hati ataupun kesedihan mungkin akan menganggap bahwa bagian-bagian awal buku akan terasa sedikit membosankan karena begitu banyak curahan hati kegalauan dan terlalu mengagung-agungkan kekasih yang meninggalkan. Tapi, kata-katanya akan sangat mengena untuk orang-orang yang juga mengalami hal yang sama. Rasa sedih, patah dan tersiksa Ia gambarkan dengan sajak-sajaknya yang begitu mewakilkan.

Kutipan Buku Hilang Karya Nawang Nidlo Titisari


Bagian tengah ke belakang, sajak yang dituliskan Nawang cenderung menggambarkan proses refleksi, lalu mulai pada tahap menerima peristiwa kehilangan yang dialami. Menurutku, bagian-bagian ini adalah yang paling menarik dari buku ini. Tulisan-tulisan di bagian ini mulai fokus pada arti kehilangan dan pembelajaran yang bisa diambil. Selain menggambarkan perasaan pasca kehilangan, sajak-sajaknya juga berisikan kata-kata bijak yang menguatkan.

Kutipan Buku  Hilang Karya Nawang Nidlo Titisari


            Selain sajak-sajak panjang, di buku ini juga terdapat sajak-sajak pendek di sela antar sub-judulnya. Nah, bagian ini adalah yang paling cocok untuk dijadikan kutipan-kutipan caption ala anak jaman now, xixixi. Entah ditulis ulang, ataupun dicapture langsung dari lembar bukunya karena memang didesain berbeda.

kutipan buku  Hilang Karya Nawang Nidlo Titisari

            Overall, aku pribadi menyukai buku ini. Selain cocok dijadikan teman untuk menyuarakan kesedihan, tapi juga cocok untuk menjadi teman yang menguatkan meski hanya sebatas tulisan.

[Review Buku] Hilang: Sebuah Kekalahan Tanpa Pemenang karya Nawang Nidlo Titisari --- Merupakan sebuah buku yang berisikan kumpulan sajak...